Mengupas PostgreSQL: Si Arsiparis Digital yang Layak Kamu Kenal



This content originally appeared on DEV Community and was authored by Mumtaz

Kalau kamu penasaran:

  1. Apa itu PostgreSQL?

  2. Kenapa PostgreSQL penting di dunia database saat ini?

  3. Bagaimana asal-usul PostgreSQL?

  4. Bagaimana cara kerja PostgreSQL?

Artikel ini akan menjawab semua itu dengan bahasa yang santai dan sederhana sehingga enak diikuti, bahkan kalau topik ini baru buat kamu.

A. Apa itu PostgreSQL?

PostgreSQL adalah salah satu sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) yang sudah menjadi andalan banyak developer dan perusahaan. PostgreSQL dapat diibaratkan seperti ‘arsiparis digital’ yang bertugas mengatur, menyimpan, dan mengolah data secara rapi dan aman sehingga mudah ditemukan dan diakses kapanpun data dibutuhkan.

B. Kenapa PostgreSQL penting di dunia database?

Saat ini, PostgreSQL memegang peranan penting dan besar di dunia database. Banyak aplikasi atau layanan yang mungkin kamu gunakan setiap hari yang memakai PostgreSQL di balik layar, seperti Instagram dan Spotify. Mereka memilih PostgreSQL karena:

  • gratis dan open-source

PostgreSQL dapat digunakan tanpa biaya lisensi dan didukung oleh komunitas global yang aktif.

  • dapat diandalkan (stabil dan jarang error)

PostgreSQL memiliki reputasi yang luar biasa dalam menjaga integritas data dan mematuhi standar SQL. Hal ini menjadikan ia sebagai pilihan yang aman untuk menyimpan data krusial.

  • memiliki fitur yang super lengkap

Tidak hanya bisa menyimpan data yang sederhana, PostgreSQL juga mampu menyimpan data yang lebih kompleks seperti data spasial (peta lokasi) atau data dengan format beragam (seperti JSONB).

Maka dari itu, dari startup kecil hingga perusahaan besar banyak memilih PostgreSQL karena ketahanannya yang luar biasa dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai jenis data.

C. Bagaimana asal-usul ‘PostgreSQL’?

Sejarah PostgreSQL dimulai dari dunia akademis di University of California, Berkeley di tahun 1980-an. Michael Stonebraker, seorang profesor di sana, memimpin proyek database bernama Ingres (Interactive Graphics and Retrieval System). Ingres cukup sukses, tetapi masih terbatas pada data tabular yang sederhana.

Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Stonebraker memulai proyek penerus Ingres pada tahun 1986 yang diberi nama ‘Post-Ingres’ (yang berarti ‘setelah Ingres’). Nama ini kemudian disingkat menjadi ‘Postgres’ agar lebih mudah dalam penyebutannya. Fokus proyek Postgres saat itu ialah agar dapat mendukung tipe data yang lebih kompleks, seperti data spasial dan gambar.

Pada awal kemunculannya, Postgres belum menggunakan bahasa standar SQL, melainkan bahasa query yang dirancang khusus untuk kebutuhan proyek. Seiring berkembangnya komunitas dan kebutuhan integrasi antar-sistem, Postgres perlu mengikuti standar industri agar bisa dipakai lebih luas dan mudah diintegrasikan. Di sinilah SQL (Structured Query Language) diadopsi sebagai bahasa utama untuk berkomunikasi dengan database.

SQL dipilih karena sudah menjadi bahasa standar di dunia database. Dengan SQL, Postgres menjadi lebih kompatibel, lebih mudah dipelajari, dan langsung bisa digunakan oleh developer lain yang sebelumnya terbiasa dengan DBMS lain. Keputusan ini membuat Postgres semakin relevan dan bersaing secara global.

Dari sinilah lahir nama baru yakni PostgreSQL, gabungan dari ‘Postgres’ dan ‘SQL’.

D. Bagaimana cara kerja PostgreSQL?

Berikut alur singkat terkait bagaimana PostgreSQL bekerja:

  1. Developer mengirim permintaan ke PostgreSQL Misalnya, melalui aplikasi atau perintah SQL:
SELECT * FROM users WHERE city = 'Jakarta';

artinya: “Tolong ambil semua data pengguna yang tinggal di Jakarta.”

  1. PostgreSQL membaca dan memahami perintah developer
    PostgreSQL memiliki otak, yakni query parser yang memeriksa apakah perintah yang dikirim valid. Apabila terdapat salah ketik atau terdapat format yang tidak sesuai, ia akan memberitahukannya.

  2. PostgreSQL menyusun rencana kerja
    Ini dinamakan query planner atau optimizer. bagian ini akan menyusun rencana yang paling efisien untuk menjalankan perintah. Misalnya dengan menentukan cara terbaik untuk menemukan data: apakah dengan memindai seluruh tabel atau menggunakan indeks yang tersedia.

  3. Mesin database mengeksekusi rencana tersebut
    Bagian eksekutor akan mencari, mengolah, dan mengubah data tersebut sesuai dengan instruksi yang sudah direncanakan.

  4. Mengirim hasil
    Setelah datanya ditemukan, diolah, dan diformat rapi, PostgreSQL akan mengirimkannya ke developer atau aplikasi yang memintanya.

Selain itu, PostgreSQL juga memiliki kemampuan transaksi yang aman. Ketika terdapat proses yang gagal di tengah jalan, ia bisa otomatis membatalkan semua perubahan yang sudah dilakukan (rollback) sehingga datanya tetap konsisten dan tidak rusak.

Sebagai RDBMS yang kuat, open-source, dan kaya akan fitur, PostgreSQL tak lagi sekedar tempat penyimpanan data. Ia juga menjadi pondasi yang andal untuk banyak aplikasi karena dapat memberikan stabilitas dan performa yang dibutuhkan untuk mengelola data secara aman dan efisien. Reputasinya sebagai ‘arsiparis digital’ dengan ketahanan dan kemampuannya dalam beradaptasi, membuat ia terus menjadi pilihan utama bagi banyak perusahaan.


This content originally appeared on DEV Community and was authored by Mumtaz